MOTOR dan
GENERATOR DC
Pertama kita
akan bahas EMF terlebih dahulu, EMF adalah kepanjangan dari Electro Magnetic
Force atau disebut juga dengan GGL (Gaya gerak listrik).
EMF adalah terbentuk
karena perpotongan medan listrik pada dinamo atau generator. EMF ini dapat
memengaruhi medan sekitarnya karena EMF bermuatan listrik. Medan ini merupakan
hasil kombinasi dari medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dihasilkan
oleh stasioner, dan medan magnet dihasilkan oleh muatan bergerak (arus). Dua
hal ini sering digambarkan sebagai sumber medan. Oleh karena itu, rumah kita
penuh dengan medan EMF dengan adanya kabel
listrik yang mengelilingi rumah kita dan peralatan listrik yang rata-rata
dimiliki oleh setiap rumah.
Yang memengaruhi nilai EMF yaitu :
-
Kekuatan
medan magnet yang digunakan ( ini akan menunjukan berapa banyak/kuat medan yang
terpotong.
-
Panjang
kawat yang terpotong oleh baling-baling motor.
-
Kecepatan
memotong medan magnet.
-
sudut
perpotongan fluks magnet dengan konduktor jika perpotongannya kawat berputar.
Nilai EMF dapat
dihitung dengan rumus berikut :
a.
Jika
perpotongan kawat atau gerak kawat yang berpotongan naik turun, maka rumusnya :
e = B x l x v
dimana,
e = nilai EMF
B = Kekuatan medan magnet
l =
Panjang kawat
v = Kecepatan potong medan
b.
Jika
perpotongan kawat atau gerak kawat yang berpotongan berputar, maka rumusnya :
e
= B x l x v x sin θ
dimana, θ = sudut perpotongan medan
magnet oleh kawat terhadap garis tengah diantara kedua magnet.
MOTOR
Generator
Generator ialah
suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik.
Tenaga mekanis :
memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar
magnet diantara kumparan kawat penghantar. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh
generator tersebut adalah arus searah
(DC) atau arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau
konstruksi dari generator, serta tergantung dari sistem pengambilan arusnya.
Jika ingin menjadikan arus searah DC maka harus dipasang komutator. Komutator adalah cincin belah generator DC, agar arusnya tidak berubah-ubah positif-negaif(bolak-balik) atau searah. Cicin belah ini belahan satunya adalah isolator dan satunya adalah konduktor.
Jika ingin menjadikan arus searah DC maka harus dipasang komutator. Komutator adalah cincin belah generator DC, agar arusnya tidak berubah-ubah positif-negaif(bolak-balik) atau searah. Cicin belah ini belahan satunya adalah isolator dan satunya adalah konduktor.
Gambar
: penambahan kawat pada poros penggerak
Pada
arus DC bisa terjadi ripple (arusnya naik turun = artinya arusnya tidak selaras/sama),
untuk mengurangi perubahan naik turun arus DC/ripple yang terlalu extrem. Yaitu
dengan menambah kawat pemotong medan sebanyak-banyaknya dan juga dibuat miring
dalam penyusunan kawatnya, agar arusnya selalu datar.
Seperti
gambar berikut :
Rotor : bagian
Generator DC yang berputar
-
Poros
-
Inti
-
Komutator
-
Kumparan
atau lilitan
Stator : bagian
Generator DC yang diam
-
Kerangka
-
Kutub
utama dan belitan
-
Kutub
bantu dan belitan
-
Bantalan
dan sikat
Celah udara :
ruangan antara stator dan rotor
Jenis
jenis Generator DC
A.Generator DC
dengan penguat terpisah (Separately Excited)
Generator
DCdengan penguat terpisah yaitu bila arus kemagnetan diperoleh dari sumber
tenaga listrik arus searah di luar generator.
Generator
DC dengan penguat terpisah hanyadipakai dalam keadaan tertentu. Denganterpisahnya
sumber arus kemagnetan darigenerator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan tidak
terpengaruh oleh nilai-nilai arus ataupun tegangan generator.
B. Generator DC dengan penguat sendiri (Self
Excited)
a.
Generator
DC Shunt wound (pararel)
Kekurangan
: Arus susah diatur
b.
Generator
DC Series wound (seri)
Kekurangan
: voltase sulit diatur
c.
Generator
DC Compound (campuran)
Untuk
mengatasi masalah arus dan voltase yang sulit diatur maka digunakan generator
DC compound, karena lebih mudah diatur antara voltase dan arus.
Sudah jelas terlihat bagaimana
arah kurvanya compound lebih terlihat datar, tdak terlalu signifikan perubahannya.
Jika
mendapat beban maka :
Neutral plane
berpindah tempatnya, dan akan menghasilkan percikan api pada komutator dan
akibatnya mengganggu sistem, misalkan gangguan penglihatan pada radar, cara
mengatasinnya dengan :
2. Menambah magnet diatas dan
dibawahnya, ini berguna untuk menjaga agar neutral plane tidak berpindah ketika
terkena beban.
BACK EMF/COUNTER
EMF (CEMF)
-
Jika
putaran poros/kawat cepat, arus menjadi kecil dan menjadikan CEMF besar, dengan
adanya CEMF besar ini maka akan menjadi hemat daya yang digunakan.
-
Jika
putaran poros/kawat lambat (diberi beban ), maka akan terjadi sebaliknya.
1 komentar:
Trimakasi atas membagi dikit ilmunya...
Posting Komentar