AC MOTOR DAN
GENERATOR
Assalamu’alaikum
wr. Wb.
Alhamdulillah rasa syukur slalu saya panjatkan kepada Allah SWT, karena
masih diberi kesempatan untuk mencoret-coret blog ini. Pepatah mengatakan “Rasa
sayang itu muncul karena saling mengenal”,
maka dari itu perkenalkan naya saya DWI SULISTIYANTO, cukup dipanggil tiyan
aja. Nomer hp 0x5x4x1x4x7 :D, untuk lebih jelasnya liat aja di my profil ada
fotonya juga, tap ga usah didonlot, takutnya malah dianggap virus sama AVIRA (si
titutit) ato sama rivalnya yaitu SMADAP wkwkwkwk.
Gausah perkenalan panjang lebar, apalagi kalau panjang x lebar x
tinggi, ntar malah jadi volume :p. Oke langsung saja menuju topik Sebelumnya
saya telah membahas DC Motor dan generator, dan kali ini saya akan membahas AC
motor dan Generator. Pertama yaitu pengertian motor dan generator :
Motor (M)
- Mengkonversi energi elektris ke energi
mekanis (putaran).
- Adanya torsi Tm akibat interaksi antara
arus jangkar Ia dan fluks ɸ pada belitan medan.
Generator (G )
- Mengkonversi energi mekanis (putaran) ke
energi elektris.
- Adanya penggerak mula (prime mover) memutar
poros generator.
Jadi bisa dibilang motor dan
generator ini berkebalikan dalam pengkonversiannya. Listrik AC ini banyak orang
yang menggunakannya/paling sering digunakan, karena arus AC dapat dengan mudah
ditransmisikan jarak jauh tanpa banyak kehilangan banyak energi, sedangkan arus
DC sulit di transmisikan karena banyak energi yang hilang ditengah jalan dalam
pentrasmisiannya. Dirumah kita listrik yang di pakai dari PLN adalah AC, secara
internal seluruh kumparan menghasilkan arus AC. Contoh lain yang kita tidak
sadari yaitu transmisi dengan antena pada radio adalah arus AC, namun arusnya
sangat kecil jadi tidak ketara :d (maksudnya tidak keliatan/tidak menimbulkan
efek apa-apa jika dipegang). Secara umum prinsip motor dan generator AC sama
dengan DC, yang membedakan adalah jika DC memakai KOMUTATOR (liat dipostingan
saya sebelumnya) agar arusnya searah tp pada AC menggunakan SLIP RINGatau cincin
geser/putar sehingga arusnya naik turun (positif-negatif). Untuk mendapatkan tenaga listrik, pertama yang
dicari adalah GGL “gaya gerak litrik” atau EMF, pembangkit listrik tsb menggunakan
kaidah hukum faraday “apabila sebuah penghantar digerakkan didalam sebuah medan
magnet, maka kedua ujung penghantar tersebut akan timbul gaya gerak listrik
induksi.
AC satu fase
Yaitu kedua ujung penghantar bila dihubungkan dengan beban, misalnya sebuah lampu, maka akan mengalir arus listrik dan timbul daya listrik.
gamabar prinsip ac satu fase :
Bentuk
gelombang ggl yang dibangkitkan ditunjukkan pada Gambar diatas. Bentuk
gelombang setiap saat berubah, dalam selang waktu tertentu bernilai positif dan
pada selang waktu tertentu berikutnya bernilai negatif, begitu seterusnya.
Proses ini selanjutnya dikenal dengan listrik arus bolak-balik (alternating
current – AC) satu fasa.
Listrik AC
terdapat harga tegangan sesaat (v), arus sesaat (i), dan daya sesaat (p), harga
tegangan maksimum (Vmak), arus maksimum (Imak) dan daya maksimum (Pmak), serta
harga tegangan efektif (V), arus efektif (I) dan daya efektif (Pmak). Hubungan
antara harga sesaat, maksimum, dan efektif dari besaran di atas ditentukan
sebagai berikut:
Pada motor satu fase saat starting harus ada pancingan terlebih dahulu
agar dapat berputar dan putarannyapun masih labil, artinya jika diputar kekanan
akan berputar kekanan bila diputar ke arah kiri akan berputar kekiri. Maka dari
itu ada teknologi tambahan/alat tambahan yaitu shaded pole (kutub bayangan).
Shaded pole
(kutub bayangan)
Dengan
adanya ini maka motor tidak perlu pancingan di startingnya. Prinsipnya yaitu
dengan membericincin di setengah magnetnya sehingga pada magnet yang diberi shaded
pole akan terinduksi lebih tinggi dan memperlambat datangya arus (berat
sebelah), sehingga kata akan cenderung bergerak ke arus yang lebih tinggi dan
menyebabkan berputarnya kawat. Namun metode ini sulit sehingga dibuat metode lain yaitu starting winding.
starting
winding(secondary winding)
AC TIGA FASA
Gambar
diatas menunjukkan bentuk gelombang tiga fasa. Dari gambar tersebut dapat
diketahui bahwa listrik tiga fasa memiliki besar tegangan yang sama, dan bentuk
gelombang yang sama, tetapi memiliki perbedaan fasa 120° listrik antar fasa. Yang
membedakan adalah jumlah kawatnya yang dipasang secara pararel yaitu tiga jalur
atau tiGA FASE.
CARA
MEMBESARKAN VOLTASE
Untuk membesarkan Voltase/tegangan dapat diperoleh dengan cara menambah
kawat tapi penambahannya harus sejalur atau seFASE, jika tidak maka yang akan
terjadi adalah menambah jumlah fase,
bukan membesarkan tegangan. Contoh pada gambar satu fase dibawah ini.
Ini adalah gambar satu fase dengan kawat tunggal :
Gambar dibawah ini adalah gambar arus satu fase yang telah ditambah
kawat yang sejalur sehingga akan menambah tegangan(voltase), voltase meningkat
karena dengan semakin bertambahnya kawat maka medan magnet yang terpotong akan
meningkat sehingga akan menigkatkan voltase.
Pengaruh Frekuensi
pada penambahan kawat sejalur
Jika bicara
mengenai frekuensi, bila 1 putaran/detik maka frekuensinya adalah 1 Hz dan bila
10 put/detik = 10 Hz pada kasus ini menggunakan 1 pasang magnet. Namun beda
lagi jika kutup magnet ditambah 1 pasang lagi, maka jika 1 putaran/detik akan
menghasilkan frekuensi 2 Hz karena dalam satu putaran melewati/melintasi dua
pasang kutub magnet sehingga terbentuk dua gelombang.
Sumber :
3. http://catatanteknik.blogspot.com/2011/02/dasar-listrik-satu-fasa-dan-tiga-fasa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar